FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
PERTANIAN
TUGAS KELOMPOK MATA
KULIAH PENGANTAR PERTANIAN
OLEH
KELOMPOK 3
1. M.YASIR NPM
144110235
2. RAMBO
NPM
144110235
3. RIO
RISKI APRIANTO NPM
144110179
4. NESCAYA
SUHENDRI NPM 144110189
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Puji
serta rasa syukur yang sangat besar penulis ucapkan kepda Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang menyajikan materi tentang Faktor-Faktor Produksi Pertanian ini
dengan tepat waktu.
Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar
pertaian Ir.Ernita, MP. yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis
tentang bagaimana tata cara pembuatan makalah yang baik dan benar sesuai kaedah
penulisan yang telah ditetapkan. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada
teman-teman serta pihak-pihak yang telah memberikan saran dan masukannya
sehingga terselesaikan makalah dengan baik serta dapat berguna dan memberikan
manfaat bagi semua pembaca baik
dilingkungan akademis maupun non akademis sesuai dengan tujuan awal penulis.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik beserta saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi tercapainya
makalah yang layak dikonsumsi oleh seluruh kalangan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Pekanbaru,
20 Nopember 2014
Penulis
KATA PENGANTAR...................................................................................................
i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan..................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi................................................................................ 4
B.
Faktor-Faktor Produksi Pertanian........................................................... 4
1. Tanah (land)...................................................................................... 5
2. Tenaga kerja ( labour )...................................................................... 6
3. Modal ( capital )................................................................................ 7
4. Manajemen (
science & skill ).......................................................... 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................ .............. 10
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemakmuran
bersama seharusnya menjadi landasan berfikir dari para pemimpin kita.
persoalannya adalah bagaimana mendorong agar kekayaan negara dinikmati oleh
rakyat, termasuk mereka yang miskin. Kriteria minimal untuk ini adalah
terpenuhinya semua kebutuhan material pokok semua orang. Inilah hak ekonomi
yang harus dihargai dan diakui oleh kita semua, terlebih oleh pemerintah.
Kenyataan
menunjukkan bahwa masyarakat kita masih kesulitan untuk memnuhi kebutuhan
pokoknya (fisiologikal needs). Di sisi lain pemerintah lebih berorientasi pada
peningkatan PAD melalui investasi yang masuk. Pertanyaan mendasar adalah apakah
semua masyarakat akan terakomodir sebagai tenaga kerja? Tentu tidak. Untuk itu
harus ada solusi bagi mereka yang tidak terakomodir ter
Masyarakat
harus mempunyai pekerjaan milik sendiri. Hak tersebut memberi jaminan agar tiap
orang dalam masyarakat tidak mati kelaparan karena kekurangan makanan atau
kedinginan karena tidak memiliki rumah dan pakaian yang cukup.
Untuk
mernjadikan pertanian sebagai leading sector maka dibutuhkan penguatan wawasan
pertanian kepada para petani. Perubahan wawasan inilah menjadikan petani lebih
bisa merencanakan dan mengatur hidupnya di sektor ini. Hal yang penting yang
harus dikuasai oleh para petani adalah bagaimana mereka bisa mengelolah
faktor-faktor produksi sehingga hasil yang mereka dapatkan lebih
maksimal.Dengan penguasaan faktor-faktor produksi akan memberikan kepastian
tentang kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan serta mereka
bisa menghitung pendapatan bersih mereka.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
factor-faktor produksi pertanian
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan
factor-faktor produksi pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Produksi
Kata produksi berasal dari kata production yang
secara umum dapat diartikan membuat atau menghasilkan suatu barang dari
berbagai bahan lain (Prawirosentono: 2000). Bruce R.Beattie dan C. Robert
Taylor dalam buku mereka yang berjudul “Ekonomi Produksi” mendefinisikan
produksi sebagai proses kombinasi dan koordinasi material-material dan
kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa produksi) dalam
pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produk)
(
1994: 3 ).
Pengertian yang mirip dikemukakan juga oleh Assauri
(1999:11) bahwa produksi mencakup kegiatan yang mengtranformasikan masukan
(input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau
menunjang usaha untuk menghasilkan suatau produk. Aak (1999:67) mendefinisikan
produksi tanaman sebagai kegiatan atau sistem budidaya tanaman yang melibatkan
beberapa faktor produksi seperti tanah, iklim, farietas, kultur tehnik,
pengelolaan serta alat-alat agar diperoleh hasil maksimum secara
berkesinambungan
B. Faktor-faktor
produksi pertanian
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan
pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh/berkembang dan menghasilkan
hasil memuaskan. Faktorproduksi dikenal pula dengan istilah input dan korbanan
produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi yang
diperoleh. Kembali Macam-macam faktor produksi dibagi menjadi empat yaitu:
1.
Tanah
(land)
2.
Tenaga
Kerja (labour)
3.
Modal
(capital)
4.
Manajemen
(science and skill)
1. Tanah
( land)
Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan
pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana
hasil produksi ke luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling
penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah
dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya (Mubyarto, 1995). Potensi ekonomi
lahan pertanian organik dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berperan dalam
perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan. Setiap lahan memiliki potensi
ekonomi bervariasi (kondisi produksi dan pemasaran), karena lahan pertanian
memiliki karakteristik berbeda yang disesuaikan dengan kondisi lahan tersebut.
Maka faktor-faktornya bervariasi dari satu lahan ke lahan yang lain dan dari
satu negara ke negara yang lain. Secara umum, semakin banyak perubahan dan
adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko
ekonomi yang ditanggung untuk perubahan-perubahan tersebut. Kemampuan ekonomi
suatu lahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat oleh petani dalam bentuk
pendapatannya. Keuntungan ini bergantung pada kondisi-kondisi produksi dan
pemasaran. Keuntungan merupakan selisih antara biaya (costs) dan hasil
(returns).
2. Tenaga kerja ( Labour )
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor
produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam
jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga
kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada faktor produksi tenagakerja adalah :
a.
Tersedianya
tenaga kerja Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai.
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan sampai
tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Jumlah tenagakerja yang diperlukan
ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenagakerja,
jenis kelamin, musim dan upah tenagakerja.
b.
Kualitas
tenaga kerja Dalam proses produksi, apakah itu proses produksi barang-barang
pertanian atau bukan, selalu diperlukan spesialisasi. Persediaan tenagakerja
spesialisasi ini diperlukan sejumlah tenagakerja yang mempunyai spesialisasi
pekerjaan tertentu, dan ini tersedianya adalah dalam jumlah yang terbatas.
c.
Jenis
kelamin Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi
dalam proses produksi pertanian. Tenaga kerja pria mempunyai spesialisasi dalam
bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, dan
tenagakerjawanitamengerjakantanam.
d.
Tenaga
kerja musiman Pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan
tenaga kerja musiman dan pengangguran tenaga kerja musiman.
3. Modal
(capital)
Dalam kegiatan proses produksi pertanian organik,
maka modal dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap.
Perbedaan tersebut disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh model tersebut.
Faktor produksi seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin sering dimasukkan
dalam kategori modal tetap. Dengan demikian modal tetap didefinisikan sebagai
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali
proses produk tersebut .Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang relative pendek
dan tidak berlaku untuk jangka panjang(Soekartawi,2003). Sebaliknya dengan
modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang
dikeluarkandalamprosesproduksi dan habis dalam satu kali dalam proses produksi
tersebut, misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk,
obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenagakerja. Besar kecilnya
modal dalam usaha pertanian tergantung dari :
a.
Skala
usaha, besar kecilnya skala usaha sangat menentukan besar-kecilnya modal yang
dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang dipakai.
b.
Macam
komoditas, komoditas tertentu dalam proses produksi pertanian juga menentukan
besar-kecilnya modal yang dipakai.
c.
Tersedianya
kredit sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani (Soekartawi,2003).
4.
Manajemen (science dan skill)
Manajemen terdiri dari merencanakan,
mengorganisasikan dan melaksanakan serta mengevalusi suatu proses produksi.
Karena proses produksi ini melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari
berbagai tingkatan, maka manajemen berarti pula bagaimana mengelola orang-orang
tersebut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi (Soekartawi, 2003).
Faktor manajemen dipengaruhi oleh:
1.
Tingkat
pendidikan
2.
Pengalaman
berusahatani
3.
Skala
usaha
4.
Besar
kecilnya kredit
5.
Macam
komoditas
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Faktor produksi
adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu
tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Dalam praktek, faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1) Faktor
sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian, kelembagaan,
tersedianya kredit, dan sebagainya, (2) Faktor biologi, seperti lahan pertanian
dengan macam dan tingkat kesuburannya, bibit pupuk, obat-obatan, gulma, dan
sebagainya.
B.
Saran
Dari uraian di
atas dapat diketahui bahwa pemenuhan yang cukup akan faktor produksi menjadi
penting dalam upaya meningkatkan hasil produksi. Untuk itu disarankan beberapa
hal: (1) Petani perlu memahami faktor-faktor produksi secara maksimal dalam
upaya meningkatkan hasil panen mereka, (2) Pemerintah (stake holder) harus
secara terus-menerus memberikan bimbingan dan pengetahuan tentang cara bertani
yang baik.