Sabtu, 29 November 2014

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PERTANIAN




FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PERTANIAN
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENGANTAR PERTANIAN
logo+universitas+islam+riau+pekanbaru






OLEH
KELOMPOK 3
1.     M.YASIR                                           NPM 144110235
2.     RAMBO                                             NPM 144110235
3.     RIO RISKI APRIANTO                  NPM 144110179
4.     NESCAYA SUHENDRI                   NPM 144110189



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
            Puji serta rasa syukur yang sangat besar penulis ucapkan kepda Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang menyajikan materi tentang Faktor-Faktor Produksi Pertanian ini dengan tepat waktu.
          Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar pertaian Ir.Ernita, MP. yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis tentang bagaimana tata cara pembuatan makalah yang baik dan benar sesuai kaedah penulisan yang telah ditetapkan. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada teman-teman serta pihak-pihak yang telah memberikan saran dan masukannya sehingga terselesaikan makalah dengan baik serta dapat berguna dan memberikan manfaat  bagi semua pembaca baik dilingkungan akademis maupun non akademis sesuai dengan tujuan awal penulis.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik beserta saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi tercapainya makalah yang layak dikonsumsi oleh seluruh kalangan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
                                                                                   
                                                                                                Pekanbaru, 20 Nopember 2014
                                                                                                           
  Penulis






KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang....................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.  Tujuan..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Produksi................................................................................ 4
B.  Faktor-Faktor Produksi Pertanian........................................................... 4
1.  Tanah (land)...................................................................................... 5
2.  Tenaga kerja ( labour )...................................................................... 6
3.  Modal ( capital )................................................................................ 7
4.  Manajemen ( science & skill ).......................................................... 8
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan............................................................................................. 9
B.  Saran........................................................................................ .............. 10
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................... 11




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemakmuran bersama seharusnya menjadi landasan berfikir dari para pemimpin kita. persoalannya adalah bagaimana mendorong agar kekayaan negara dinikmati oleh rakyat, termasuk mereka yang miskin. Kriteria minimal untuk ini adalah terpenuhinya semua kebutuhan material pokok semua orang. Inilah hak ekonomi yang harus dihargai dan diakui oleh kita semua, terlebih oleh pemerintah.
Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita masih kesulitan untuk memnuhi kebutuhan pokoknya (fisiologikal needs). Di sisi lain pemerintah lebih berorientasi pada peningkatan PAD melalui investasi yang masuk. Pertanyaan mendasar adalah apakah semua masyarakat akan terakomodir sebagai tenaga kerja? Tentu tidak. Untuk itu harus ada solusi bagi mereka yang tidak terakomodir ter
Masyarakat harus mempunyai pekerjaan milik sendiri. Hak tersebut memberi jaminan agar tiap orang dalam masyarakat tidak mati kelaparan karena kekurangan makanan atau kedinginan karena tidak memiliki rumah dan pakaian yang cukup.
Untuk mernjadikan pertanian sebagai leading sector maka dibutuhkan penguatan wawasan pertanian kepada para petani. Perubahan wawasan inilah menjadikan petani lebih bisa merencanakan dan mengatur hidupnya di sektor ini. Hal yang penting yang harus dikuasai oleh para petani adalah bagaimana mereka bisa mengelolah faktor-faktor produksi sehingga hasil yang mereka dapatkan lebih maksimal.Dengan penguasaan faktor-faktor produksi akan memberikan kepastian tentang kualitas dan kuantitas produk pertanian yang dihasilkan serta mereka bisa menghitung pendapatan bersih mereka. 
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah factor-faktor produksi pertanian
C.    Tujuan
1.      Menjelaskan factor-faktor produksi pertanian


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Produksi
Kata produksi berasal dari kata production yang secara umum dapat diartikan membuat atau menghasilkan suatu barang dari berbagai bahan lain (Prawirosentono: 2000). Bruce R.Beattie dan C. Robert Taylor dalam buku mereka yang berjudul “Ekonomi Produksi” mendefinisikan produksi sebagai proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa (output atau produk)
( 1994: 3 ).
Pengertian yang mirip dikemukakan juga oleh Assauri (1999:11) bahwa produksi mencakup kegiatan yang mengtranformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan suatau produk. Aak (1999:67) mendefinisikan produksi tanaman sebagai kegiatan atau sistem budidaya tanaman yang melibatkan beberapa faktor produksi seperti tanah, iklim, farietas, kultur tehnik, pengelolaan serta alat-alat agar diperoleh hasil maksimum secara berkesinambungan

B.     Faktor-faktor produksi pertanian
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh/berkembang dan menghasilkan hasil memuaskan. Faktorproduksi dikenal pula dengan istilah input dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Kembali Macam-macam faktor produksi dibagi menjadi empat yaitu:
1.      Tanah (land)
2.      Tenaga Kerja (labour)
3.      Modal (capital)
4.      Manajemen (science and skill)
1.      Tanah ( land)
Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi ke luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya (Mubyarto, 1995). Potensi ekonomi lahan pertanian organik dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berperan dalam perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan. Setiap lahan memiliki potensi ekonomi bervariasi (kondisi produksi dan pemasaran), karena lahan pertanian memiliki karakteristik berbeda yang disesuaikan dengan kondisi lahan tersebut. Maka faktor-faktornya bervariasi dari satu lahan ke lahan yang lain dan dari satu negara ke negara yang lain. Secara umum, semakin banyak perubahan dan adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko ekonomi yang ditanggung untuk perubahan-perubahan tersebut. Kemampuan ekonomi suatu lahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat oleh petani dalam bentuk pendapatannya. Keuntungan ini bergantung pada kondisi-kondisi produksi dan pemasaran. Keuntungan merupakan selisih antara biaya (costs) dan hasil (returns).

2.      Tenaga kerja ( Labour )
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenagakerja adalah :

a.       Tersedianya tenaga kerja Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Jumlah tenagakerja yang diperlukan ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenagakerja, jenis kelamin, musim dan upah tenagakerja.

b.      Kualitas tenaga kerja Dalam proses produksi, apakah itu proses produksi barang-barang pertanian atau bukan, selalu diperlukan spesialisasi. Persediaan tenagakerja spesialisasi ini diperlukan sejumlah tenagakerja yang mempunyai spesialisasi pekerjaan tertentu, dan ini tersedianya adalah dalam jumlah yang terbatas.

c.       Jenis kelamin Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam proses produksi pertanian. Tenaga kerja pria mempunyai spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, dan tenagakerjawanitamengerjakantanam.

d.      Tenaga kerja musiman Pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan tenaga kerja musiman dan pengangguran tenaga kerja musiman.

3.      Modal (capital)
Dalam kegiatan proses produksi pertanian organik, maka modal dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Perbedaan tersebut disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh model tersebut. Faktor produksi seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Dengan demikian modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produk tersebut .Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang relative pendek dan tidak berlaku untuk jangka panjang(Soekartawi,2003). Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang dikeluarkandalamprosesproduksi dan habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenagakerja. Besar kecilnya modal dalam usaha pertanian tergantung dari :

a.       Skala usaha, besar kecilnya skala usaha sangat menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang dipakai.
b.      Macam komoditas, komoditas tertentu dalam proses produksi pertanian juga menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai.
c.       Tersedianya kredit sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani (Soekartawi,2003).

4.      Manajemen (science dan skill)
Manajemen terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan serta mengevalusi suatu proses produksi. Karena proses produksi ini melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka manajemen berarti pula bagaimana mengelola orang-orang tersebut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi (Soekartawi, 2003). Faktor manajemen dipengaruhi oleh:

1.      Tingkat pendidikan
2.      Pengalaman berusahatani
3.      Skala usaha
4.      Besar kecilnya kredit
5.      Macam komoditas





BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Dalam praktek, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1) Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit, dan sebagainya, (2) Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya, bibit pupuk, obat-obatan, gulma, dan sebagainya.

B.     Saran
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemenuhan yang cukup akan faktor produksi menjadi penting dalam upaya meningkatkan hasil produksi. Untuk itu disarankan beberapa hal: (1) Petani perlu memahami faktor-faktor produksi secara maksimal dalam upaya meningkatkan hasil panen mereka, (2) Pemerintah (stake holder) harus secara terus-menerus memberikan bimbingan dan pengetahuan tentang cara bertani yang baik.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar